#

Poliklinik

Saraf Rs. Budi Kemuliaan Batam

#

dr. dr. Adam Mochtar, SpN

Senin | Selasa | Kamis

15:00 - 17:00 WIB

#

dr. M. Reza Putra, M.Ked (Neu), SpN

Senin | Selasa | Sabtu

08:00 - 12:00 WIB

Rabu & Kamis

12:30 - 15:00 WIB

#

Dokter saraf atau neurologis adalah dokter spesialis yang mendiagnosis dan mengobati masalah yang berkaitan dengan otak dan sistem saraf. Untuk menjadi dokter saraf, seseorang harus menyelesaikan pendidikan dokter umum terlebih dahulu, sebelum melanjutkan pendidikan spesialis neurologi.

Neurologi merupakan cabang ilmu kedokteran yang mempelajari sistem saraf. Sistem saraf bertanggung jawab dalam mengatur kerja organ dan fungsi koordinasi tubuh, menerima dan memproses rangsangan fisik berupa rasa nyeri, sentuhan, dan suhu, menggerakkan tubuh, serta menjalani proses kognitif seperti berpikir dan mengingat.

Penyakit yang Ditangani Dokter Saraf

Dokter saraf menangani penyakit yang berkaitan dengan otak dan saraf, termasuk saraf tulang belakang dan saraf tepi. Berikut ini adalah beberapa penyakit yang ditangani oleh dokter saraf:

• Sakit kepala dan migrain

• Kejang dan epilepsi

• Tremor atau tubuh gemetaran

• Cedera kepala

• Saraf terjepit

• Stroke

• Tumor otak

• Demensia, seperti pada penyakit Alzheimer

• Penyakit Parkinson

• Gangguan autoimun yang menyerang saraf, seperti amyotrophic lateral sclerosis (penyakit Lou Gehrig) dan multiple sclerosis

• Infeksi otak, seperti ensefalitis, meningitis, dan abses otak

• Infeksi sumsum tulang belakang

• Bell's palsy

• Neuropati perifer

• Gangguan neuromuskular, seperti myasthenia gravis

Tindakan yang Dilakukan Dokter Saraf

Serangkaian prosedur pemeriksaan medis bisa dilakukan oleh dokter saraf untuk menentukan diagnosis penyakit yang menyerang saraf dan otak. Berikut ini adalah beberapa tindakan medis yang dilakukan oleh dokter saraf:

• Interpretasi hasil pemeriksaan radiologis, seperti CT scan, MRI, dan PET scan, pada otak dan saraf

• EEG (elektroensefalogram) atau tes gelombang listrik otak, yaitu tes yang dilakukan dengan cara menempelkan kabel elektroda pada kulit kepala, lalu menghubungkannya dengan mesin yang merekam aktivitas listrik otak

• EMG (eletktromiogram), yaitu tes untuk mengevaluasi fungsi sistem saraf dan otot dengan cara memasukkan jarum elektroda ke dalam otot

• Interpretasi hasil pemeriksaan laboratorium, seperti tes darah, tes urine serta analisis cairan otak, untuk mengidentifikasi penyakit yang menyerang sistem saraf

• Biopsi saraf dan otot untuk mencari tanda-tanda kelainan pada saraf

• Pungsi lumbal, yaitu prosedur pengambilan cairan otak dari tulang belakang